Yang lain menyahut dengan antusias sembari mengangkat jatah camilan masing-masing. Semua terlihat bahagia. Suara kunyahan mewarnai keheningan laut malam itu, beserta tawa dan senyum yang masing terdengar. Alyssa yang paling bahagia, karena ia mendapat permen kaki yang selalu ia inginkan selama ini.
"Enak?" tanya Sinta.
Gadis kecil itu mengangguk dengan penuh suka cita.
Iko lantas teringat sesuatu, ia ingin membawakan es krim untuk sang ponakan tak kandungnya waktu itu. Akan tetapi, yang ia temukan malah jenazah seorang anak kecil, yang sudah ia kuburkan di belakang mini market.
Iko menatap Alyssa dengan penuh kasih. Ternyata Sinta juga sedang melakukan hal yang sama. Ia tiba-tiba berbicara seraya menatap gadis kecil yang sedang duduk dan bermain dengan Boni di ujung kapal itu.
"Kasihan ya, orang tuanya sudah tak ada di usia sekecil itu," ujarnya.
Iko yang sedang mengamati Alyssa jadi menoleh ke arah Sinta, lekuk wajah wanita itu terlihat begitu jelas di bawah sinar rembulan.