Happy reading
.
.
.
"Itu kode pin yang bisa kamu gunakan. Maaf aku lupa membawa kartu kreditku." bisik Arunika.
"Tapi kenapa?" tanya Zaidtul bingung.
"Aku harus ke toilet." kata Arunika.
Arunika meninggalkan Zaidtul dan Bastian di barisan. Kemudian dia menuju ke toilet yang dia gunakan sebagai alasan.
"Saya harap semua yang saya korbankan kali ini tidak berakhir sia-sia." Dia bergumam, menatap wajahnya yang terpantul di cermin wastafel.
Arunika menunggu beberapa detik. Setelah itu, dia keluar dari toilet setelah sepuluh menit berlalu.
"Ternyata menunggu adalah sesuatu yang sangat membosankan. Dan waktu terasa lebih lama." Arunika menggerutu.
Zaidtul mengambil kembali kartu ATM dari kasir, lalu menghampiri Arunika yang sudah menunggunya.
"Ayo," bujuk Arunika, mengambil alih anaknya untuk digendong.
Mereka berjalan-jalan sambil berbincang sedikit untuk menghindari kecanggungan hingga akhirnya mereka muncul di tempat parkir.