Selamat membaca
.
.
"Hey!"
Lucrecia dengan panic memangil Elvaro ketika dia melihat ad tetesan air mata yang jatuh ke tangan pemuda itu, bahkan terlihat semakin banyak. Karena panic, Lucrceia kembali menutup pintu mobil, kemdian segera mendekat elvaro yang masih di tempatnya.
"Elvaro!" Lucrecia kembali memanggil, namun tak satupun respon yang di berikan oleh pemudaitu, bahkan dia semakin dalam menunduk dan air matanya semakin banyak berjatuhan.
Lucrecia menggigit bibir bawahnya saat dia merasa frustasi dengan situasinya saat ini. selama ini, dari 31 tahun dirinya hidup, ia telah menghadapi banyak tipe laki lai, mulai dari yang sangat baik, brengseng sampai yang membuat semua orang geleng kepala. Semua sudah ia hadapi dengan mudah dan tidak ada hambatan selama ini.
Tapi, ini kali pertama diirnya menghadapi seorang pemuda yang menangis dengan begitu mudah. Atau lebih tepatnya tipe yang sensitive dan perasa.