Chairi dan sekretarisnya berjalan cepat begitu mereka sampai di pelataran Istana Negara. Sudah malam, hampir jam sebelas, namun Chairi memang sengaja mendatangi kediaman Presiden di waktu larut. Apalagi tujuannya kalau bukan agar tidak banyak yang melihat? Ah, bahkan tidak ada yang melihat sama sekali kecuali security yang mudah saja menutup mulut usai diberikan beberapa lembar uang sebagai 'tip'.
Tidak perlu menekan bel masuk, karena pintu masuk barat istana sudah dibuka oleh seorang penjaga begitu Chairi mendekat. Sudah menjadi kebiasaan jika pria itu akan datang berkunjung tanpa janji di malam hari seperti ini, penuh kesan diam-diam. Para pelayan itu tidak tahu apa-apa, sekedar menjalankan perintah pemilik istana sendiri: Presiden.
