Setelah masuk ke dalam kamarnya, Shazia langsung membantingkan tubuhnya di atas ranjang.
"Hari yang sangat membosankan! Aku pikir hari ini akan menjadi hari dimana aku merasa bahagia sepanjang umur hidupku. Arhg, lagi-lagi karena Freya! Si wanita murahan itu! Kenapa, sih! Kenapa dia harus muncul di hadapan kami berdua?" Shazia kembali membangkitkan tubuhnya. "Tetapi, tidak apa. Dengan seperti ini aku bisa semakin menghancurkan pemikiran Freya. Dia pasti merasa cemburu tadi, 'kan? Ah, entahlah! Kenapa pikiranku masih sejahat ini." Shazia kembali merebahkan tubuhnya.
Ia baru teringat dengan tas hijau lumut yang dibeli oleh tunangannya tadi. Ia secepat mungkin mengambil bingkisan mewah itu di samping ranjang. Matanya langsung berkilau setelah melihat manik-manik berwarna putih yang menghiasi tas tersebut. Ia pun berniat memakai tas tersebut di acara promosi hari ini. Ia juga berharap bahwa tas yang ia pakai akan menjadi perbincangan publik.