Sore itu tak terlihat terlalu ramai. Kedamaian yang sangat ditunggu-tunggu oleh Shazia selama ini. Sebenarnya ia tak terlalu suka dengan suasana yang riuh dan hingar bingar. Barista yang ada di balik coffee bar tersenyum ramah. Shazia pun berlalu dan memilih meja nomor tiga lebih tepatnya di sisi sudut ruangan. Setelah memilih menu pilihan, Shazia tentu memilih untuk menikmati kopi susu yang menjadi best seller minuman di tempat itu.
Setelah pelayan cafe beranjak dari tempat tumpuannya. Ia mulai memusatkan pandangannya pada ponsel yang sejak tadi menganggur di dalam tas samping. Suara hentakan kaki seorang wanita sangat terdengar jelas ditelinga Shazia. Ia pun langsung mengalihkan pandangannya pada sumber suara yang ada di hadapannya. Bibir tipis Shazia langsung melebar setelah melihat Freya sudah berdiri di hadapannya. Ia pun langsung memasang topengnya agar terlihat baik dihadapan semua pengunjung yang ada di dalam cafe tersebut.
