Kevin pun langsung tertawa pelan saat mendengar ucapan Rafael. "Hm, kmu ini kenapa selalu suka membuat telinga Om naik setinggi-tingginya, ya?" Ia juga mulai mengelus pucuk kepala Rafael.
Rafael tersenyum merekah. "Hehe, aku merasa kalau Om adalah ayahku," jawabnya dengan polis.
Kedua orang dewasa yang mendengar ucapan itu pun langsung terdiam. Mereka juga saling menatap satu sama lain. Hal itu juga membuat Rafael tersenyum bahagia. Secara mendadak cacing di dalam perutnya mulai menggerutu.
Rose langsung tersenyum. "Nak, apakah kamu sudah merasa lapar?" tanyanya kemudian.
Rafael mengangguk. "Sangat lapar, Bu."
Kevin kembali melebarkan senyumannya. Ia juga langsung menggendong tubuh Rafael. "Baiklah, kalau begitu Om akan mengajakmu makan di sebuah tempat yang pasti kamu sukai."
"Asyik! Aku juga sudah tidak sabar dengan hal itu, Om," jawab Rafael.