Bryan langsung mengarahkan bibirnya kepada Shazia. Bukan hanya sekilas kecupan hangat. Bryan juga sampai bermain mesra di bibir Shazia. Sungguh kagetnya Shazia setelah mendapati itu. Ia berusaha melepaskan pelukan dari Bryan. Namun, Bryan tidak mau melepaskan pelukan beserta kecupannya.
"Bryan, stop!" bentak Shazia. "Bryan, sudah hentikan. Apa yang kamu lakukan, Kak?" ucap Shazia, ia merasa terperangah dengan tindakan kakaknya.
Bryan langsung panik. "Maafkan aku, Zia. Aku melakukan itu karena ingin menunjukkan kepadamu bahwa aku sangat mencintai kamu. Hanya itu saja, tidak lebih. Maafkan aku, karena sudah terlalu terbiasa mengikuti budaya luar."
Setelah mendengar penjelasan Bryan, Shazia langsung lega. Ia pun kembali memeluk Bryan. "Aku pikir kamu menganggapku yang lainnya. Tapi, kecupanmu itu sangat erotis, Bryan. Aku sampai takut tadi." Shazia langsung menghela nafasnya
"Hahaha, apa yang ada di dalam pikiranmu, Adik!" Bryan langsung mencubit hidung Shazia.
