Setelah mendengar ucapan itu, Shazia semakin mendekatkan dirinya. Ia seolah tidak takut dengan ancaman itu.
"Ke–kenapa dia malah semakin mendekatiku? Dia tidak takut mati?" pikir Harshad merasa sedikit tertekan.
Semakin Shazia mendekatinya. Maka, ia semakin memundurkan kakinya. Hingga, garpu yang ada di tangannya pas mengenai leher sang istri. Dengan tatapan yang penuh tekanan. Ia segera menjatuhkan benda yang ada di tangannya.
"Katakan kamu mau membunuhku! Lakukan saja, jika itu yang bisa membuatmu merasa senang, Harshad. Aku tidak akan menuntut apapun mengenai hal itu," ucap Shazia dengan sangat lantang.
Harshad segera memalingkan pandangannya. "Menyingkirlah! Atau aku akan segera memberikan satu hantaman keras pada wajahmu lagi, Zia!"
Shazia segera meraih tangannya. Wanita itu juga segera memerintahkannya untuk melakukan tindak tersebut. Namun, ia tidak bisa melakukannya. Dengan kasar, ia pun segera melepaskan genggaman itu dan memilih untuk pergi.
