Keesokan paginya, setelah bangun tidur Shazia langsung beranjak masuk ke dalam kamar mandi. Ia mulai memasukan alat pendeteksi kehamilan di dalam gelas berisi genangan air urinnya. Hatinya merasa sangat berdebar-debar setelah melihat ada satu garis yang sudah tampak. Ia juga merasa sangat cemas dengan hasilnya nanti.
Tangannya mulai saling terhentak di atas keramik wastafel. Ia sedikit menggigit bibir bagian bawahnya. Sesekali ia menatap wajahnya di depan cermin datar. Kedua matanya sontak tertutup setelah melihat hanya satu garis yang masih terlihat.
"Bagaimana jika aku hamil?" pikir Shazia merasa sangat khawatir."
Karena merasa sangat gugup, akhirnya Shazia sedikit beralih dari dalam kamar mandi. Ia juga merasakan kakinya ke dalam ruangan tamu. Ia langsung merebahkan tubuhnya sejenak di atas sofa. Sepuluh menit kemudian, ia kembali masuk ke dalam kamar mandi. Kedua matanya langsung membulat setelah melihat hasilnya. Tubuhnya langsung terhempas ke belakang secara spontan.