"Leo, kamu mau apa? Hm, Sayang. Jangan melakukan itu sekarang. Aku masih merasa sakit di bagian—"
CUP!
Leo kembali mengecup bibir Shazia. Lalu, lelaki itu kembali merebahkan tubuh kekasihnya di atas ranjang berwarna merah menyala. Ia juga kembali menginjakkan kakinya masuk ke dalam kamar mandi. Shazia juga bingung apa yang sedang dilakukan Leo di dalam sana. Ingin melihatnya, namun kakinya masih sangat terbatas untuk berjalan. Akhirnya, ia pun kembali merebahkan tubuhnya diatas ranjang.
Beberapa menit kemudian, Leo keluar dari kamar mandi. Namun, tidak ada perubahan yang terjadi pada lelaki itu. Shazia pun sedikit mengernyitkan dahinya melihat Leo. Lelaki itu hanya tersenyum sembari mendekati Shazia. Ia juga sedikit mengelus pipi wanita sebelum mengangkat masuk ke dalam kamar mandi.
"Aku sudah menyiapkan air hangat untukmu, Sayang. Aku juga sudah memberikan essential oil beraroma melati ke dalamnya." Leo langsung mendudukkan Shazia di atas kursi.