Kedua netra Shazia masih lekat menatap wajah lelaki yang ada di depannya. Setelah dirinya sudah diletakkan di atas ranjang, ia kembali memeluk Bryan. Lelaki itu hanya tersenyum dan secara perlahan melepaskan pelukan dari Shazia.
"Adik, kenapa? Ada sesuatu hal yang membuatmu khawatir?" tanya Bryan seraya merapikan rambut Shazia.
"Bryan, hari ini aku mendengar kabar baik. Tetapi, menurutku kabar itu sangat janggal."
"Kabar perihal apa?" Bryan mulai membuka jas kerjanya.
Shazia pun langsung menceritakan berita yang sudah ia lihat tadi siang. Bryan juga merasa ada hal yang aneh dengan berita tersebut. Pikirannya langsung tertuju kepada Leo. Namun, ia masih menyimpan itu di dalam hatinya.
"Hm, Adik. Sekarang kamu jangan memikirkan hal itu lagi, ya. Lihat, kondisi kamu akan semakin memburuk karena itu. Hm, sebentar dulu. Kita lanjutkan pembicaraan ini nanti lagi. Aku sudah merasa sangat risih."
"Baiklah, aku akan menunggumu." Shazia sedikit memanyunkan bibirnya.