Belum lagi selesai berbicara, Shazia sudah mematikan panggilan dari kakaknya. Hatinya masih terlalu sakit untuk berbicara dengan pria yang sudah ia percaya namun berkhianat di belakangnya. Betapa sedihnya Shazia setelah melakukan hal itu. Kini, hidupnya benar-benar sendiri.
"Maafkan aku Bryan. Aku melakukan ini demi kebaikanmu juga. Aku juga sudah memaafkan semua kebohonganmu padaku. Tetapi, jujur saja. Aku masih merasa kecewa padaku. Hiks, maafkan aku Bryan." Shazia langsung terduduk di dalam kamarnya.
Sedangkan Bryan masih berusaha menghubungi Shazia. Ya, benar saja perkiraannya. Shazia kembali memblokir akun yang baru saja ia buat. Bryan semakin cemas setelah melihat hal tersebut. Ia pun langsung bergegas mencari Shazia. Meskipun tidak ada petunjuk, ia terus mencari dan mendatangi setiap hotel yang ada di pusat kota.