Di rumah sakit, Harshad masih tidak bisa tenang. Ia terus mondar mandir di depan ruangan perawatan intensif. Kedua matanya langsung terfokus kepada lelaki yang baru saja mendaratkan kakinya di depan lorong rumah sakit. Bryan bersama dengan Zayn sudah terlihat sangat cemas setelah sampai di depan ruangan perawatan. Zayn langsung menatap lelaki yang masih berdiri di sampingnya.
"Kenapa? Kenapa Zia bisa sampai seperti ini?" tanya Zayn dengan wajah yang sudah terlihat sangat tegas.
"Zia berusaha bunuh diri," jawab Harshad langsung menundukkan kepalanya.
Bryan langsung mengalihkan pandangannya setelah mendengar ucapan Harshad. "Apa? Kamu ini! Adikku sudah memilihmu! Tapi, kenapa kamu masih membiarkannya bersedih!?"
BAM!
Satu pukulan mendarat di wajah Harshad. Zayn yang sudah kalut berusaha meleraikan perkelahian itu. Ia juga menjelaskan kepada Bryan untuk tidak terpancing emosi.