"Masuk semua ya, yang tertib. Jangan berisik," ujar Gavino menatap semua murid yang sedang berbondong-bondong masuk ke dalam ruangan yang begitu luas.
Ruangan Aula terletak di belakang gedung osis. Sebuah gedung besar dengan ruangannya yang luas. Di sana, terpatri bangku-bangku yang telah di siapkan. Beserta meja panjang seperti ruang para DPR yang sedang konferensi pers. Saat Auberta hendak masuk, Rava mencegahnya di depan pintu.
"Ber, lo sombong amat ah. Lo nyelonong aja main masuk, enggak nyapa kita gitu," ungkap Rava yang tersenyum menampakkan gigi behelnya dan mengedipkan mata kiri.
"Mana mau dia nyapa lo. Pasti Auberta malu punya temen kayak lo Rav, apalagi setelah lo nembak dia," terka Gavino menatap Rava dengan ujung matanya.
"Enggak kok, Kak. Auberta Cuma mau langsung masuk aja," jawab Auberta tersenyum dan sedikit menunduk. "Auberta masuk dulu ya, Kak,"