"Sudah banyak cinta yang sekadar datang menghampiriku, tapi hanya cintamu yang bisa menetap, dan membuatku nyaman."
***
Tiga hari yang terasa seperti kutukan para dementor sekolah, bahkan Pak Feri tidak bisa menyelesaikan tugas sidangnya dengan selesai. Sidang tugas berakhir dengan saling memperlihatkan tangisan karena perasaan senasib sepenanggungan para siswa-siswi itu menjadi sebuah tanda berakhirnya perseteruan itu.
Claretta dan Jingga sedang diparkiran motor, mereka duduk di bangku yang tidak jauh dari sana. Jingga menatap Claretta lekat-lekat, takut ia terluka.
"Lo, baik-baik aja kan, Cla?" tanya Jingga khawatir.
"Aku enggak kenapa-kenapa kok, Jingga," jawab Claretta tenang.
"Aku takut kamu tiba-tiba mati rasa, akibat kerusuhan sidang kemarin. Sampai pingsan, gua kan jadi khawatir," ujar Jingga.
"Toh, udah lewat tiga hari sudah. Jadi, tenang aja aku enggak kenapa-kenapa kok," jawab Claretta sambil tersenyum menatap Jingga.