"Dia sungguh cantik bak malam yang penuh bintang tak berawan. Dia sangat baik, bak bintang yang menyinari malam sunyi. Dan dengan sosok sinar matanya, bagaimana mungkin aku membantahkan cintanya."
_Nathaniel Gio Alfaro
***
Previous episode:
"Auberta gak apa-apa kok. Gak usah khawatir Audrey," pinta Auberta menatap Audrey sambil tersenyum.
"Beneran Lo gak apa-apa?" Tanya Alda lagi. Auberta akhirnya mengangguk dan mereka melanjutkan aktivitas mereka.
Tetapi, berbeda dengan Auberta yang merasakan sakit yang luar biasa dibagian kepalanya. Auberta memegangi kepalanya yang sakit, menahan supaya dirinya tidak tumbang.
Alda dan Audrey masing belum melihat perubahan yang Auberta tampakkan. Sambil menunduk dan terus memegangi kepalanya.
Auberta akhirnya mendongakkan kepalanya, dan darah kental telah mengalir dari kedua hidung Auberta. Tatapannya kabur, hingga tidak bisa menahan keseimbangan tubuh akhirnya Auberta terjatuh.
"Kyaaa!"