buku tersebut, membuatnya terkejut. Auberta melihat Ersya telah mengambil beberapa buku dari tangannya. Langkahnya terhenti, Auberta melihat Ersya tersenyum kepadanya.
"Biar gue bantuin, lo pake bawa-bawa buku sebanyak ini lagi. Siapa yang suruh sih," tanya Ersya, seraya melanjutkan langkah mereka menaiki tangga kelas 11.
"Pak Erick tadi yang nyuruh. Hari ini kita pelajaran olahraga," jawab Auberta, menyeimbangi langkahnya dengan langkah Ersya. Kini mereka berjalan beriringan menaiki tangga keramik itu.
"Hooh, lo bawa baju ganti?" tanya Ersya memutar kepalanya, menatap Auberta yang berada di samping kanannya.
"Ada. Kalau enggak bawa nanti bakal kena hukum sama Pak Erick. Beliau terbilang killer, sih," terka Auberta dengan memeluk beberapa buku yang tinggal di tangannya.
"Wah, gue enggak bawa nih. Gimana?"
"Enggak bawa? Yah, gimana dong. Nanti kamu bakal kena hukum,"