Hingga aku merasa puas melihat saju dan memutuskan untuk masuk ke dalam flatku, pria itu masih saja terpaku di taman itu. Sebenarnya aku penasaran dengannya, tapi mungkin saja dia orang yang berbeda. Hanya saja memakai baju yang tidak beda jauh.
Hari demi hari, bulan demi bulan, dari musim semi, musim panas, musim dingin, sampai musim gugur aku tidak pernah bertemu dengannya. Aku selalu mengingatnya, meskipun aku selalu merasa resah karena tidak pernah bertemu dengannya, aku punya teman dan orang tuaku yang membuatku merasa bahagia sehingga aku tidak terlalu merasa resah. Mereka selalu ada saat musim semi sampai musim gugur.
Pada akhirnya aku memutuskan untuk melupakan dia, supaya kehidupanku tidak terganggu. Pernyataan yang tidak masuk di akal. Seorang pria yang terus memperhatikanku dari musim dingin sampai musim dingin itu menghampiri lagi. Pertemuan yang tak terduga.
***
Selamat membaca