"Kadang rasa berharap kembali datang. Kadang tak terbendung lagi. Namun semua berlalu sudah, karena aku mencari sesuatu yang bisa menguat ingatanku tentangmu."
Anala berhembus pelan, menusuk tulang, mendinginkan hawa yang panas. Claretta duduk sambil bersandar di kursi taman. Bukunya sudah ia masukkan ke dalam tas, sebelum pulang ia ingin menikmati suasana sore ini.
"Sore yang damai ...."
Claretta mendengar suara seseorang yang ia kenal. Claretta pun berbalik dan menata Aksa berdiri di sana.
"Aksa ..." lirih Aksa, ia pun segera membereskan tasnya dan hendak pergi. Tapi, saat ia hendak melewati di depan Aksa, langkah kakinya terhenti. Itu akibat Aksa memegangi pergelangan tangannya.
"Kenapa lo ada di sini?" tanya Claretta, mencoba melepaskan tangannya yang digenggam Aksa.
"Karena gue tau lo cinta sama gue, dan lo butuh gue di sini ...." ujar Aksa menatap Claretta lekat-lekat, ia belum melepaskan genggamannya.
"Siapa juga yang cinta sama lo?!" pungkas Claretta.