"Ketika Tuhan memberikan satu kebahagiaan untukku, maka aku memilih memberikan kebahagiaan itu untukmu."
_Nathaniel Gio Alfaro
***
Previous episode:
Di atas tempat tidur, Gio tersenyum kecil menatap benda pipihnya. Sinar ultra violet bersinar ke wajah cowok tersebut. Lengkungan indah itu berhasil membuat hatinya seketika berdegub kencang. Seakan, hatinya sedang terpompa dan tampak indah. Gio sedang mengirim pesan kepada gadis yang sudah beberapa bulan ini mengisi hatinya dengan cinta.
"Selamat tidur, Cenayang,"
"Jangan panggil Cenayang!"
"Itu panggilan sayang,"
"Tapi, Auberta enggak suka,"
"Gio suka,"
"Suka apa?"
"Suka kamu,"
Pesan itu berhasil membuat Auberta salah tingkah, dia berguling-guling di atas tempat tidurnya. Sambil memandang langit dan bibirnya tersenyum indah.
"Selamat tidur, Kak Gio,"
"Ada yang lupa,"
"Lupa apa?"
"Jangan lupa mimpiin Gio,"
"Kalau mimpian Kak Gio, mau ngapain?"
"Peluk,"
"Ih, Kak Gio mesum!"
"Bukan mesum, tapi harus,"
"Kenapa harus?"