huft huft
ku terus berlari melewati danau salju dan pegunungan salju ini.
huft huft
bayi dipangkuanku terus menangis dan meronta ronta.
huft huft
dinginnya salju mulai sedikit demi sedikit membuat buluku membeku.
Dengan bantuan sang pemimpi, kami diberikan kesempatan kedua untuk hidup.
sesuatu yang seharusnya tak terjadi kepada siapapun diperbaiki olehnya agar seseorang mengingatnya.
huft huft
Aku tak tahu bagaimana aku bisa berterima kasih padanya untuk memberikan kesempatan kepada kita agar kita bisa merasakan api yang membara tersebut.
Andaikan diri kita tak bertemu dengan sang pemimpi maka kita takkan bisa melewati hidup yang diinginkan.
Setelah berlari jauh diatas salju ini, akhirnya ku melihat lautan es yang sang pemimpi katakan.
Di seberang lautan es terdapat sebuah pulau dengan pepohonan lebat dan kristal kristal berwarna merah yang mengubah lautan es menjadi air yang panas.
diriku berlari mendekati pulau tersebut dan mulai menggunakan auraku.
auraku yang berwarna abu-abu mulai menutupi seluruh badanku dan bayi yang ada di peganganku.
bulu-buluku bertambah lebat dan panjang, lariku menjadi semakin cepat, dan kakiku membesar dan kuku kakiku menjadi lebih panjang.
disaat diriku menyentuh laut es ini, dengan badanku yang telah ku ubah, diriku tidak jatuh karena seberapa licinnya es. menyadari ini, aku mulai berlari lagi untuk mencapai pulau tersebut.
setelah mendekati air lautan yang hangat, ku akhirnya mengulurkan satu tanganku untuk mengeraskan udara di depanku.
aku lompat menuju udara berwarna abu-abu tersebut, lalu membentuk lebih banyak lagi di depanku.
aku terus melompati setiap platform yang telah kubuat hingga akhirnya ku capai pulau tersebut.
pulau ini terasa hangat karena kristalerah yang terletak di pesisir pulau. Di pulau ini pun terdapat sangat banyak pepohonan yang setinggi bukit bukit.
disaat aku pikirkan lagi, pulau ini lebih besar dari apa yang ku lihat sebelumnya.
setelah aku sampai disini, aku mulai mencari sebuah gua untuk aku dan bayi ini tinggali. Setelah menemukannya akhirnya aku bisa beristirahat menunggu pagi datang.
===========
POV Felix
Apa identitas anak kecil ini ?
mengapa dirinya melakukan semua ini?
anak kecil ini tersenyum melihat aku lalu berkata
"salam kenal tetangga, kalian mengenaliku sebagai sang pemimpi. Aku akan memberikan kalian 2 opsi. apakah kalian akan meninggalkan kehidupan kalian saat ini dan membuat hidup yang baru, ataukah kalian puas dengan hidup kalian sekarang."
Sang pemimpi,dirinya adalah sang pemimpi yang sering dibicarakan?
mengingat hal yang ditanyakan oleh sang pemimpi aku dengan cepat menjawab
"tidak, aku ingin kembali ke kehidupanku."
setelah beberapa waktu sang pemimpi dengan senyum menjawab
"untuk kalian semua yang telah memilih, maka ingatlah cerita yang telah kalian lihat, aku yakin kalian akan mencari mereka yang mengetahui kisah ini. Aku harap kalian akan senang dengan pilihan kalian"
dengan begitu seluruh pandanganku menjadi gelap dan suara sang pemimpi tak lagi dapat ku dengar.
============
POV Erlang
pagi akhirnya datang, aku lihat bayi yang sedang tertidur disebelahku, melihatnya membuatku merasa sedih.
untuk menghilangkan kesedihan, aku mulai memotong kulitku sendiri dengan auraku.
setelah sebagian dari kulitku tersebut telah ku potong, ku gunakan auraku untuk menutupi lapisan yang hilang itu agar bisa tumbuh kembali.
aku kuras kulit itu agar seluruh bau darah menghilang, aku keringkan agar tak berbau busuk.
setelah itu aku berikan sentuhan auraku agar benda kulit ini tetap hangat.
dengan kulit ini, bayi temanku takkan lagi harus tidur di lantai kotor ini.
Beberapa saat kemudian, banyak sekali manusia yang bermuculan di depan gua, mereka seperti terlihat terbangun dari mimpi yang dalam.
disaat mereka melihatku, banyak yang kaget dan merasa ketakutan. tetapi setelah beberapa saat mereka menjadi tenang, karena merasa penasaran akhirnya aku bertanya.
"Apakah kalian yang akan ikut menjaga bayi temanku?"
ku lalu lihat mereka mulai mengumpul, mereka seperti mendiskusikan sesuatu.
setelah beberapa saat, seseorang dari mereka mendekatiku dan mulai berbicara
"perkenalkan, namaku adalah hunter. Aku telah melihat kisah yang telah dilalui kalian dan ya kami akan membantu kalian berdua, tetapi aku harap hubungan kita adalah kerja sama, bukan sebuah bantuan tanpa pamrih saja."
"Aku mengerti kalau kalian adalah manusia, di hutan ini setelah aku cari dengan auraku memiliki material yang cukup untuk membuat sebuah kota. Aku akan memberikan kalian barang mentah dan aku harap kalian akan menjaga bayi itu."
setelah itu kita akhirnya membicarakan apa yang kita perlukan dan apa yang harus kita ketahui, setelah sampai dengan persetujuan, akhirnya aku kembali ke bayi kecil bersama para manusia.
"dirinya secantik perempuan dalam mimpi"
"ya, Aku yakin disaat kita mempopulasikan tempat ini anak ini akan menjadi seorang putri idaman para anak anak."
Seorang serangga memerlukan 7 tahun untuk melewati masa balitanya. Karena darah bayi ini setengah manusia, maka diperkirakan masa balita hanya akan memerlukan 3 tahun lamanya.
dengan waktu sebanyak itu, dan adanya beberapa pasangan manusia yang muncul, seorang anak yang terlahir akan memungkinkan untuk bertumbuh dengannya.
Sang pemimpi bahkan memikirkan seorang teman untuk anak ini.
Setelah itu kita kembali keluar dari gua dan mulai membahas beberapa hal yang tidak terlalu penting.
kita telah memilih untuk menamakan pulau ini sebagai pulau pemimpi, dan aku juga telah memutuskan untuk menamakan anak ini sama dengan nama ibu dan ayahnya, Fina reamore. Fina nama sang ibu, dan reamore nama akhir ayahnya.
Dengan begitu akhirnya aku kembali ke gua untuk mengambil Fina dan mulai bersosialisasi dengan para warga yang akan hidup bersama kita.
disini terdapat 77 orang, dengan 5 dari mereka adalah perempuan dan sisanya adalah laki laki.
mereka semua saat ini ada yang menggunakan zirah putih dan ada yang menggunakan baju kulit.
setelah dipikirkan, akhirnya kita membuat tim yang akan membuat rumah rumah dan pergi untuk mencari bahan untuk membuat baju dan makanan.
seorang perempuan bernama ava mengajukan untuk menjadi yang membuat baju.
Setelah semua diselesaikan, akhirnya terlihat sebuah desa kecil yang ditutupi oleh pohon pohon raksasa yang berdiri tanpa halangan apapun.
karena beberapa dari para warga yang eksentrik, beberapa bangunan dibuat terkoneksi dengan pepohonan, bahkan bisa terlihat jembatan jembatan yang saling berhubungan dengan pepohonan tersebut.
Aku harap hidup Fina akan menjadi nyaman bersama mereka disini.