Chereads / Legenda Cultivator Tampan / Chapter 15 - Bab. 15 Xing Jue Yang Kembali Tertipu

Chapter 15 - Bab. 15 Xing Jue Yang Kembali Tertipu

Keesokan harinya Liu Heng melakukan hal yang sama. Dia tidak tidur semalaman karena terus memperkuat dirinya dan melakukan pernapasan secara berulang kali. Dia pun sudah berada pada tahap penempaan tulang ke 2.

Itu adalah hasil yang luar biasa untuk seorang pemula. Jue Die belum tahu karena dia tidak ada di sana ketika Liu Heng naik tingkat. Kalau saja dia tahu, maka dia akan terkejut. Dia pasti akan sangat senang karena ternyata Liu Heng berbakat hanya saja merdiannya yang cacad.

Setelah selesai dengan semua yang dia lakukan. Dia pergi ke paviliun alchemy. Dia akan bertemu dengan Xing Rue yang pernah dia tipu. Liu Heng dengan polosnya meletakkan buku dasar alchemy itu di meja.

"Aku mengembalikan buku yang aku pinjam sebelumnya," ucap Liu Heng dengan sangat santainya.

Xing Rue mantapnya dengan tatapan tajam. Dia mengambil buku itu dan berusaha mengabaikan Liu Heng. Dia pun kembali membaca buku yang sedang dia baca. Dia sedang membaca buku alchemy juga.

"Apa kau boleh melihat buku itu juga?" tanya Liu Heng.

Tanpa izin dia langsung mendekati Xing Rue dan duduk di sebelahnya. Xing Rue menggeser dirinya menjauh. Wajahnya memerah. Semua orang akan setuju kalau wajah Liu Heng sangat tampan bahkan bagi Xing Rue.

Melihat wajah Liu Heng dari dekat, itu membuatnya tersipu.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Xing Rue.

"Aku juga ingin membaca buku itu. Bukankah itu buku tentang dasar alchemy juga?" tanya Liu Heng.

Apa yang Liu Heng katakan itu benar. Buku yang Xing Rue baca adalah buku dasar alchemy, dia di perintahkan oleh gurunya untuk membaca ulang buku dasar karena beberapa kali Xing Rue melakukan kesalahan dalam alchemy. Dia beberapa membuat ledakan dan membuang sumber daya yang berharga.

"Kau ambil saja," ucap Xing Rue. Dia langsung memberikan buku itu kepada Liu Heng agar dia menjauh. Liu Heng tersenyum dan langsung mengambil buku itu. Tidak lama kemudian Liu Heng langsung lari dari sana.

Xing Rue memegang wajahnya. Dia tidak menyangka kalau dia benar-benar akan tersipu malu. Padahal dia tidak pernah merasakan hal itu sebelumnya. Padahal dia sudah bertekad tidak akan berurusan dengan yang namanya cinta-cintaan atau sejenisnya. Dia ingin fokus menjadi alchemist lebih dulu.

"Sekali lagi kau ditipu oleh anak itu."

Xing Rue menoleh dan ternyata itu adalah Gurunya yaitu Zhang Zu. Zhang Zu tertawa sangat lepas. Dia merasa senang karena muridnya bisa tersipu malu pada pria. Selama ini Xing Rue biasanya keras dan selalu bersikap kasar.

"Apa kau tidak ingin menjadikannya pacar atau sejenisnya? Kalau kau mau, Guru akan membicarakannya kepada Jue Die. Dia pasti akan mengerti," ucap Zhang Zu.

"Guru bodoh!" teriak Xing Rue. Dia langsung memukul Gurunya, tetapi tidak semudah itu. Zhang Zu dengan mudah menghindari serangan itu. Xing Rue kesal. Dia pun pergi dari sana dan langsung masuk ke dalam ruangan miliknya.

"Anak yang lucu." Zhang Zu tersenyum. Dia tidak akan berhenti menggoda Xing Rue sampai Xing Rue benar-benar menyukai Liu Heng. Dia punya alasan khusus untuk hal itu.

***

"Hei, kau!" teriak salah satu murid.

Liu Heng tidak menoleh. Dia tahu kalau mereka adalah murid yang suka membully dirinya. Dia mencoba mengabaikan mereka semua. Liu Heng terus berjalan. Itu malah membuat beberapa murid itu kesal.

Mereka langsung melompat dan langsung mengepung Liu Heng. Itu membuat dia tidak bisa lari ke mana pun lagi. Untung Liu Heng sudah menyiapkan semuanya. Dia sudah menduga kalau dirinya akan di hadang oleh segerombolan murid.

"Apa yang ingin kalian lakukan?" tanya Liu Heng. Dia mencoba untuk bersabar dan berbicara dengan lembut. Dia memasukkan buku yang baru saja dia pinjam ke dalam bajunya. Dia pun tersenyum ke arah mereka semua.

"Tentu saja ingin memukulmu," jawab salah satu dari mereka.

"Buku apa tadi? Berikan padaku!" Tentu saja Liu Heng tidak akan memberikan itu. "Ambil buku itu!" perintah salah satu dari murid itu. Bisa dibilang dia adalah ketua dari gerombolan itu. Tubuh murid itu sedikit lebih kecil bila di bandingkan dengan Liu Heng.

"Aku peringatkan jangan lakukan itu!" ancam Liu Heng.

Mendengar itu, mereka saling menatap satu sama lain. Mereka tersenyum dan langsung tertawa. Menurut mereka apa yang Liu Heng katakan adalah sesuatu yang lucu. Tidak akan ada masalah bagi mereka. Mereka sangat percaya diri dengan tingkat kultivasi mereka.

Rata-rata mereka berada pada tahap penempaan tulang ke 3-5, itu tidak tinggi. Bisa dikatakan mereka hanyalah murid biasa saja dengan kemampuan biasa juga. Tidak ada yang spesial dari mereka kecuali mereka adalah seorang cultivator.

"Aku sudah dengan mulut besarmu. Bagaimana kalau kita buktikan saja," tantang ketua mereka. Dia tersenyum, senyuman yang meremehkan.

Dari jarak jauh Bai Linjue melihat hal itu. Dia ingin membantu, tetapi ada seseorang yang menahan tangannya. Dia tidak dibolehkan untuk maju. Bai Linjue menoleh ke arah belakang dan terlihat kalau itu adalah Lin Ju.

"Kenapa kau menghalangiku?" Terlihat dari wajah Bai Linjue kalau dia marah. Kalau saja Lin Ju tidak melepaskan tangannya dengan segera, maka akan ada pertarungan di sana.

"Jangan marah dulu! Aku menghentikanmu bukan karena aku ingin melihat Liu Heng tersiksa, tetapi aku melihat sekarang ada kepercayaan diri di dalam diri Liu Heng. Aku hanya ingin melihat perubaha apa yang membuatnya seperti itu," ungkap Lin Ju.

"Aku tidak menyangka anak berbakat sepertimu bisa tertarik dengan Liu Heng yang tidak berkultivasi. Itu sangat mencengangkan sampai-sampai aku ingin menampar diriku sendiri agar aku bisa bangun dari mimpi buruk ini," ejek Bai Linjue.

"Aku tidak tahu apa yang terjadi antara kau dan Liu Heng, tetapi aku lihat sepertinya kamu menyukainya. Sejak kapan wanita sepertimu bisa menyukai seorang pria? Apa ini tanda kalau dunia akan kiamat?" Lin Ju membalas mengejek.

Mereka berdua saling menatap satu sama lain. Sementara mereka saling menatap dan berniat untuk bertarung. Dia antara murid lain, mereka sedang berbisik-bisik tentang apa yang Lin Ju katakan tadi.

Bai Linjue yang menyadari hal itu menjadi panik. Dia tidak ingin hal itu sampai ke telinga Liu Heng. Itu sangat memalukan.

Dia langsung mengeluarkan qi miliknya untuk menakuti semua murid yang ada di sana.

"Apa yang Lin Ju bodoh itu katakan hanyalah omong kosong. Aku dan Liu Heng tidak ada hubungan sama sekali. Kalau saja aku mendengar kalau kabar itu tersebar, maka kalian yang ada di sini akan menerima akibatnya," ancam Bai Linjue.

Lin Ju tertawa sangat keras, "Aku tidak menyangka wanita seperti mu bisa melakukan itu. sangat menarik," ucapnya.

Saat itulah kepala Lin Ju benjol. Dia pun langsung terdiam.

"Sekali lagi kau melakukan hal bodoh atau mengatakan hal bodoh lainnya, maka kau akan mendapatkan sesuatu yang lebih dari itu."