Kara terbangun dari pingsan ketika jam menunjukkan pukul tiga dini hari. Ia langsung menoleh ke arah Bara yang ada di sampingnya itu. Laki-laki itu terlihat begitu damai dalam tidurnya.
Senyum di wajah kara megembag dengan sempurna saat ini ketika melihat Bara disamping nya.
Seketika rasa sakit di kepalanya membuat ia sadar bahwa ia lupa untuk minum obat karena terus saja mengobrol dengan Bara. Untung saja karena hari sudah larut hingga membuat Bara menyangka dirinya sedang tidur bukan pingsan.
Dengan cepat ia bangkit Dengan pelan-pelan agar gerakannya itu tak membuat tidur lelap Bara terganggu.
Ia tak ingin sampai ketahuan, jadi ia mencoba untuk tidak menimbulkan gerakan yg membuat Bara sadar.
Bahkan saat membuka lemari di samping tempat tidurnya saja ia Begitu pekan sekali.
Kara mengambil lima butir pil yang diresepkan untuk dirinya itu dan kemudian langsung Turun ke bawah untuk mengambil air putih.