Bara duduk di kursi kebanggaan nya itu tapi tak mengerjakan apapun. Ia masih berada pada keadaan dikena sendiri. Ucapan Restu tadi malam mencoba untuk memukul mundur dari apa yang telah ia putuskan.
Bingung? Iya, saat ini ia begitu Bingung untuk memilih. Selama ini ia tak pernah berada dalam fase seperti ini. Bahkan ia dikenal sebagai orang yang tak akan pernah memungut kembali apa yang telah ia buang. Tapi kenapa, sekarang ia merasa semua yang diKatakan oleh Restu itu ada benarnya juga?
Ah! Entah kenapa Restu harus muncul hingga membuat ia kembali menjadi bingung seperti ini?
Meskipun saat ini ia berada di kantor tapi pikirannya Tidak sama sekali. Laptop dibiarkan terbuka Begitu saja bersama dengan Map yang juga terbuka. Tak ada yang bisa ia kerjakan dalam keadaan seperti ini.
Tok..tok..tok
Suara ketukan Pintu itu membuat bara kembali dari lamunan panjang nya, ia menaikkan kening nya ke atas. Bukankah ia sudah mengatakan bahwa saat ini ia tak ingin diganggu lebih dulu?