Bara memutar setir nya ke arah taman, padahal tadi ia sudah berjalan di jalan yang benar untuk sampai ke rumah nya dan juga Kara.
Ia masih belum bisa untuk bertemu dengan kara dengan kondisi nya yang seperti ini.
Ia perlu waktu untuk menenangkan dirinya agar bisa menghadapi Kara. Lagian waktu untuk memutuskan segalanya masih panjang. Jadi masih sempat untuk memperbaiki segalanya.
Ia keluar dari dalam mobilnya dan kemudian pergi melangkah untuk mendekati taman.
Dulu saat masih bersama dengan Anna ketika sekolah, taman ini adalah tempat yang tanpa absen mereka kunjungi setiap minggu.
Menghabiskan waktu libur bersama-sama satu hari. Jadi bisa di pasti kan kalau mereka tak pernah sama sekali berpisah walaupun sehari. Mereka hanya berpisah dikala ingin tidur saja.
Air mata Bara kembali jatuh membasahi wajahnya. Ia menangis? Iya! Dan ia sama sekali tak memperdulikan itu.