Ponsel milik Kara berdering tanda ada panggilan masuk. Ketika suasana riuh di meja makan menjadi hening. Mata Dewa dan juga Restu menatap ke arah Kara Yang sedang melihat siapa yang berani nya menelpon nya pagi-pagi seperti ini, di tambah lagi saat ini dirinya sedang berada pada fase saling melepaskan rindu.
Sangat jarang bisa memiliki waktu seperti ini, jadi ia tak akan menyia-nyiakan kesempatan kali ini.
"Siapa Kar?" Tanya Restu ketika melihat Kara tak bersemangatnya sekali.
"Iya, siapa yang menelpon Hm? Kenapa tidak diangkat?" Timpal Dewa.
"Aku sedang malas sih sebenarnya untuk angkat telpon, biarin aja. Nanti juga capek sendiri kok orangnya." Jawab Kara memberikannya pengertian kepada Dewa dan juga Restu.
Mendengar itu keduanya hanya diam saja, tak ada lagi jawaban yang dilontarkan. Itu hak Kara untuk menjawabnya ataupun tidak.
Tak lama kemudian panggilan itu pun berakhir begitu saja tanpa mendapatkan jawaban.