"Bagaimana? Apa ada kabar terbaru tentang keadaan Kara?" Tanya Reysa ketika ia baru saja memasuki ruang inap milik kara. Disana ada dewa yang setia menunggu sang adiknya itu. Tak sama sekali laki-laki itu ingin meninggal adiknya.
"Belum, entah kapan ia akan sadar." Jawab Dewa dengan datar. Ia menatap kara yang tak berdaya itu dengan hati yang begitu sakit sekali. Mengapa bukan dirinya saja yang mendapatkan sakit itu? Kenapa harus adiknya yang merasakan semuanya ini?"
"Dia pasti sadar kok, kita harus percaya bahwa kara akan sadar." Ucap Reysa sambil tersenyum ke arah Dewa.
"Entahlah, aku benar-benar tak yakin untuk hal itu." Jawab Dewa, ia benar-benar sudah kehilangan harapan untuk sekedar percaya dengan semuanya ini.
"Sudahlah, jangan seperti itu. Sekarang istirahatlah, biar aku yang akan menggantikan Kamu menjaga kara."
"Tidak, tidak usah. Aku tidak capek atau apapun kok. Aku bisa untuk menjaga adikku." Jawab Dewa. Ia tak akan mempercayai siapapun itu.