Restu bersama dengan Bayu kini sedang di perjalanan untuk menyusul Bara. Bara harus mengetahui segalanya saat ini. Dan semoga saja mereka masih bisa mencegah kepergian Bara dan juga Anna.
"Ayo dong kak, lebih laju lagi bawa nya. Ngapain sih bawa nya hati-hati banget gini, kita bukan lagi ingin piknik, kita lagi buru-buru." Ucap restu yang benar-benar greget dengan bayu itu.
"Iya aku tahu, tapi ini macet Res, sabar dikit bisa nggak sih?" Jawab Bayu yang mencoba untuk tetap fokus pada kemudi nya itu.
"Harus benget nggak sih aku turun disini terus lari ke bandara?"
"Kalau mau lari ngapain kamu ngajak-ngajak aku huh? Apa kamu takut dewa marah makanya ajak aku?" Sinis Bayu.
Karena kara pingsan dan belum bisa sadarkan diri itu, membuat semua orang menjadi panik sendiri.
Bahkan dewa yang biasanya menjadi panutan disini diam tak berkutik sama sekali. Laki-laki itu hanya bisa diam dan terus diam, sulit untuk mengajaknya bicara saat ini.