Kara duduk di balkon kamarnya sambil menatap ke arah luar dengan pandangan yang kosong. di dalam ia menyalakan televisi yang entah apa siarannya itu,
Tak ada satupun hal yang bisa membuat hatinya tenang saat ini.
Tak ada tanda-tanda sebelumnya, kini hujan tiba-tiba jatuh membasahi bumi dan hal itu membuat kara kaget. Bagaimana bisa dengan cuaca yang panas seperti ini bisa turun hujan?
Dari sini ia merasa sudah menjadi tidak enak, seperti ada sebuah pertanda yang akan terjadi.
Tiba-tiba saja sebuah nama terlintas di otaknya dan yang pasti itu adalah nama bara. Dia bangkit dari posisi duduknya dan kemudian langsung berjalan ke arah kasurnya untuk mencari keberadaan ponselnya.
Hatinya menjadi kembali tidak tenang saat ini, karena terus saja memikirkan hal yang tidak-tidak. bersamaan dengan itu hatinya juga menjadi resah dan gelisah seolah-olah semuanya sedang tidak baik-baik saja.