Pagi telah menjelang, sejak tadi malam karena tidak sama sekali tidur. pertengkaran mereka masih saja terngiang-ngiang di telinganya. entahlah, sepertinya beban pikirannya kali ini benar-benar bertambah. padahal Ia sudah diperingatkan untuk tidak terlalu banyak pikiran untuk kesehatannya.
Terdengar suara pintu terbuka membuat kara yang sedang berdiri di depan jendelanya itu langsung menoleh. Ia mendapati sosok wanita yang kini sudah sangat rapi, sepertinya mereka akan jadi pergi berbulan madu ke paris.
Wanita itu adalah ana, madunya dan juga merupakan orang yang dicintai oleh suaminya.
Mereka saling adu pandang satu sama lain, tapi itu hanya berlalu beberapa detik saja karena kara lebih dulu memutuskan kontak mata terlebih dahulu.
"Apa yang membawa kamu kemari?" Tanya Kara.
Mendengar pertanyaan itu membuat Ana langsung berjalan untuk mendekati kara yang berada di depan jendelanya itu.