Berbeda dengan kara, kini Ana sedang duduk di taman belakang seorang diri. Entah sudah berapa jam ia berada di sana pun dirinya tidak tahu. Tapi yang jelas Ia benar-benar membutuhkan sebuah ketenangan saat ini.
Tadinya Ia sempat muntah-muntah tanda kemah mungkin saja itu adalah bawaan hamilnya yang saat ini juga sudah semakin besar. Ditambah lagi dengan kebenaran tentang kara yang mengidap penyakit itu.
Tangannya masih terus aja memegang ponsel yang menampilkan chat bersama temannya itu.
Sejak tadi ana terus saja mengucapkan kata jantung koroner yang merupakan isi pesan dari temannya tadi.
Meskipun dirinya tidak tahu apa itu jantung koroner tapi ia yakin bahwa penyakit itu bukanlah penyakit biasa, penyakit itu pasti merupakan penyakit yang berbahaya sekali.
Kini ia memberanikan diri untuk membuka Google chrome dan tangannya bergerak dengan lincah untuk mengetik kata jantung koroner di sana.