Sementara kepergian anna tadi itu dimanfaatkan oleh bara dengan baik, laki-laki itu langsung menggeserkan kursinya agar lebih berdekatan dengan Kara, ia mengambil tangan Kara yang ada di atas meja dan kemudian digenggamnya dengan kuat.
Kara sama sekali tidak menolak, Ia hanya ingin melihat apa yang ingin dilakukan oleh bara dengan diamnya ini.
"Ayo pulang," ucap bara.
Ia mengelus lembut tangan putih Kara, "aku minta maaf, aku tahu aku salah karena selingkuh tapi aku mencintaimu. Aku tak bisa jika tidak ada kamu, tolong pahami aku Ra. Pulang lah, rumah terasa tak berpenghuni, kamar kita juga begitu lapang tanpa ada kamu Disana." Lirih Bara.
Namun kara masih tetap diam, Ia sama sekali tidak memperdulikan apa yang dikatakan oleh bara. matanya menatap ke arah Anna yang sedang berbicara sendiri di sana sambil mengelus-eluskan perutnya yang rata itu.