"Ra, buka pintunya." Ucap Bara yang saat ini mengenakan pakaian santai.
Baju kaos oblong yang dilapisi dengan jaket hingga membuat kadar kegantengan nya itu semakin mempesona.
Kara menoleh ke arah Restu yang nampak sedang menatapnya.
"Aku harus bagaimana?" Tanya Kara meminta pendapat pada Restu.
"Keluarlah Ra, bukankah kamu harus menyelesaikan ini berdua? Lagipula, bara harus tahu bahwa saat ini ada satu orang yang sedang menunggunya di rumah sakit untuk di jemput." Jawab Restu dengan sangat lembut sekali.
"Ra buka." Ucap Bara sekali lagi yang membuat kara dan Restu terperanjat karena suara Bara yang begitu lantang terdengar.
Kara menatap dalam manik mata Restu, laki-laki itu terlihat menganggukkan kepalanya dan tersenyum memberikan semangat seolah semuanya akan baik-baik saja setelah ini.
"Baiklah jika seperti itu, aku pamit lebih dulu Ya Res."
"Iya Ra,"