Jam sudah menunjukkan pukul setengah empat pagi, kara sudah berada di dalam alam mimpinya. Tidur dengan beralaskan lengan Bara terasa begitu nyenyak meskipun dalam posisi duduk.
Ini adalah tidur paling nyenyak setelah kecelakaan itu terjadi.
Jari jemari Tangan Bara tiba-tiba bergerak kecil. Ini sudah terjadi sejak beberapa jam yang lalu. Tapi karena gerakan nya terlalu lemah tak membuat kara tersadar dari tidurnya itu.
Pelan namun pasti, kini tak lagi tangan itu yang bergerak melainkan mata Bara yang berangsur-angsur mulai terbuka.
Ia membuka mata yang sudah lama tak mendapatkan cahaya itu. Pelan namun pasti, ia membuka mata untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam mata nya.
Kini, mata itu sudah terbuka dengan sempurna, ada beberapa rasa perih yang terasa. Tubuhnya yang sudah lama tak ada pergerakan itu terasa sangat kaku sekali.