"Anna, kamu sudah bangun?" Tanya Restu ketika melihat sosok Anna yang kini sedang menyajikan makanan di atas meja.
"Aku tak bisa tidur beberapa hari ini. Kamu tahu itu kan?"
Restu duduk di kursi makan itu dan melihat Anna yang saat ini sedang sibuk menyajikan sarapan.
"Kamu merindukan Bara?" Tanya Restu yang sontak membuat anna terdiam.
Ia sungguh tahu bagaimana perasaan Anna pada Bara. Tapi mau bagaimana lagi, mereka tak ditakdirkan untuk bersama. Tuhan telah memberikan takdir yang berbeda untuk Bara.
Tanpa sadar, air mata Anna jatuh begitu saja, "kenapa Res, kenapa aku tak bisa untuk bersama dengan Bara? Bukankah kami sing mencintai? Kenapa Tuhan seolah bersikap tidak tahu akan perasaan kami? Padahal perasaan kami ini begitu nyata sekali."
Hati Restu sakit seperti teriris-iris mendengar ucapan Anna ini, terlihat punggung Anna yang bergetar menahan Isak tangis yang hampir lolos itu.