Hal tersebut tentu saja justru membuat Mas Huda jadi sedikit grogi.
"Ada apa sih Nad?" sahut Mas Huda sembari sedikit memalingkan mukanya.
"Masalahnya, wajahnya Mas Huda ini masih agak terlihat pucat lho. Kok malah pakai naik motor sampai sini segala sih?" tanya Nadia.
Mas Huda pun tersenyum lalu menjawab,"Maklum Nad, namanya juga kan lapar belum sempat sarapan tadi di rumah."
Nadia yang tak terlalu yakin dengan jawaban Mas Huda pun lantas tanpa disadari memegang kening pria tersebut, mengecek apakah sebenarnya dia masih demam ataukah tidak.
"Ah ... apaan sih Nad? Gimana? Udah nggak demam kan? Kamu malah kena keringat aku kan?" ucap Mas Huda.
"Iya Mas, keringat dingin ya?" sahut Nadia.
Tak berselang lama, pesanan bubur pun sudah datang juga.
"Wuiih ... kelihatannya enak sekaali. Ayo Nad, buruan dimakan," ajak Mas Huda.
"Oh ... ya Mas. Makasih. Jangan lupa berdoa dulu ya," kata Nadia.