Pelanggan pertama toko mereka pun datang. Nadia dengan cekatan melayani dengan senyuman. Dia sama sekali tak menggubris apa yang dikatakan oleh Mesya. Hingga pelanggan kedua dan seterusnya. Mereka semua mulai sibuk dengan pekerjaan masing-masing, tak sempat ngerumpi lagi sejak pagi.
"Bagus ... Mesya nggak sempat lagi nyindir-nyindir aku. Lagian, aneh banget jadi orang. Buat apa coba? Orang aku aja memang sudah dapat ijin libur dari Pak Hilman. Bukan salah saya sama sekali kalau mereka kewalahan," batin Nadia di sela-sela melayani pelanggannya. Meski demikian, suasana hatinya sebenarnya sedang tak begitu baik. Sesekali dia mengecek ponsel yang sengaja ditaruhnya di etalase bawah. Tak ada balasan apa-apa dari Bapak dan juga Mas Huda. Pikirannya sedikit tak fokus, penasaran sekaligus khawatir dengan apa yang terjadi dengan keduanya.
"Fokus Nad. Nggak mainan HP mulu!" bisik Kak Rara yang ternyata sejak tadi ternyata diam-diam memperhatikan dirinya.
