"Orang aneh. Lagian namanya jodoh itu bukannya sudah menjadi rahasia Allah kan ya?" ucap Bu Wati yang masih merasa kesal.
"Iya Bu, sabar. Nggak usah terlalu dipikirkan. Kayak nggak hafal sama perangainya Bu Agus saja," sahut Bu Indri.
"Hah … kurang kerjaan mikirin omongan orang kayak gitu," sahut Bu Wati.
"Makanya itu, saya sendiri juga suka malas kalau dekat-dekat sama dia. Obrolannya itu lho, nggak pernah lepas dari yang namanya ngomongin orang," sahut Bu Lina, yang ada di sebelah Bu Wati juga.
Bu Wati hanya menanggapi kata-kata Bu Lina sekedar dengan senyuman saja. "Iya Bu," ucapnya.
"Ya Allah … Nadia itu bagaimana ya? Gimana nanti kalau Nadia menikah di atas 30 tahun? Nanti anaknya SMA, Nadia sudah hampir 50 tahun," batin Bu Wati sembari mengiris wortel. Meski dia bicara kalau nggak akan memikirkannya, namun hal itu tetap saja masuk ke dalam memori dan membuat Bu Wati tetap saja jadi khawatir. Pikiran beliau jadi kemana-mana juga akhirnya.