"Coba kamu lihat di kamarnya Fa!" suruh Mama Riri.
"Bentar Ma," sahut Hanifa yang sedang makan bubur kacang hijaunya.
Mama Riri lalu pergi sendiri ke kamar anak lelakinya.
"Tuuh ka? Bener dugaan Mama. Hey ... sayang! Huda! Bangun ayo sholat dulu. Keburu habis lho ini waktunya.
Mama Riri menepuk pundak anak lelakinya perlahan.
"Hem? Apa Ma?" sahut Mas Huda tampak kaget dan agak kebingungan.
"Maghrib sayang! Udah setengah 7 lho, ayo buru!" sahut Mama Riri.
"Oh ... ya Ma. Nggak sadar kalau ketiduran ini Ma," sahut Huda. Dia memegang ponsel yang ada di atas dadanya dan menaruhnya ke kasur. Dengan menggerakkan leher ke kanan dan kiri khas orang yang sedang kecapekan lalu turun dari kasurnya. Dia jalan dengan merangkul punggung mamanya keluar kamar.
"Capek sekali kamu pasti ya?" tanya Mama Riri.
"He ... he," sahut Mas Huda dengan hanya tersenyum saja.