"Ya sudah sana lanjut lagi lihat drakor!" suruh Bu Wati. Beliaupun juga mengambil martabak dan memakannya.
"Enak ya ... ," kata Bu Wati.
"Dibilangin dari tadi, Ibu sih nggak ambil-ambil. Tinggal dikit kan sekarang? He ... he," sahut Juwita.
"Enggak apa-apa. Lha wong sudah dimakan sama anak sendiri ya nggak mungkin lah Ibu sesali," sahut Bu Wati.
"Oiya ... Nadia masih belum selesai mandi juga to ini? Tumben lama tuh anak mandinya," tanya Bu Wati.
"Entahlah ...," sahut Juwita.
Bu Wati lantas berdiri dan mengecek ke kamar mandi.
"Lho ... ternyata sudah nggak ada di kamar mandi? Nad? Nadia? Kamu dimana?" teriak Bu Wati.
"Huuweek ... huuweek!!"
Terdengar suara seseorang sedang muntah di toilet.
"Astaga! Kamu masuk angin Nadia?" tanya Bu Wati yang lantas menyusul Nadia di toilet dan memijat punggung Nadia.
"Ya ampuun ... ibu buatkan teh hangat dulu sebentar!" ucap Bu Wati.