"Fin ... ayuk makan!" ajak Nadia saat lewat di depan kamar Fina.
"Aku dah kenyang Nad, makasih ya," sahut Fina.
"Serius? Aku beli sate usus juga kesukaanmu lho," kata Nadia.
"He ... he. Serius nggak usah Nad, beneran dah kenyang," sahut Fina.
"Ah ... ya sudahlah," jawab Nadia. Kemudian dia jalan menuju depan TV dimana di sana sudah ada Desi yang menemani Mas Huda.
"Desi ... laptop kamu juga udah jadi Des," kata Nadia.
"Iya nih, udah dikasih sama Mas Huda. Nih baru mau coba tak buka," sahut Desi.
"Oh ya," sahut Nadia.
"Sambil dimakan Mas, yuk! Desi, sambil makan. Nih dah sekalian tak ambilkan sendok buat kamu. Wedang jahenya berduaan sama aku ya? He... he," kata Nadia.
"Waah ... ini boleh milih kan ya?" tanya Desi.
"Boleh, silahkan. Tapi yang teri satu punya Mas Huda," jawab Nadia.
"Apa? Mas Huda cuma makan satu bungkus? Sedang diet apa Mas? He ... he," celetup Desi.
"Iya Des, lagi diet aku," sahut Mas Huda.