"Wadduw ... nggak bisa ngebayangin bak mandinya segedhe apa buat berendam sebadannya Mas Huda gitu," sahut Nadia dengan menambahkan emo sedang memikirkan sesuatu.
"Hust! Dilarang mikir jorok lho ya! Hayo ...!" sahut Mas Huda sembari mengirimkan emo tertawa ke Nadia.
"Astaghfirulloh ....! Amit-amit! Aku nggak mikir jorok tahu Mas! Apaan sih? Demi Tuhan! Nggak kayak gitu tahu!" sahut Nadia yang merasa salah sendiri dengan kata-katanya.
Mas Huda senyam-senyum membaca chat dari kekasihnya.
"Kenapa kamu Hud?" tany Pak Ridwan.
"Iya tahu tuh Pak. Barusan aja bilang kalau lagi capek banget dia. Sekarang kok malah senyam-senyum bahagia sekali nampaknya," sahut Hanifa sambil melihat film korea.
"Enggak-enggak kok Pa, sorry," sahut Mas Huda.
"Air panasnya udah siap tuh sayang, sana buruan mandi! Taruh dulu Hpnya!" suruh Mama Riri.
"Oh, iya Ma. Makasih mama sayang. He ...he," sahut Mas Huda.
"Kamu ... kalau ada maunya aja, sayang-sayang!" ucap Mama Riri.