"Ryan!" teriak Sisi saat mendekati Ryan yang masih berada di kamar tempat Pirlo berada.
"Ada apa, Sisi? Kenapa kau begitu ketakutan?" tanya Yuki yang melihat wajah Sisi yang abu-abu.
"Kalian harus hati-hati. Mereka sedang berniat buruk pada kalian!" ujar Sisi tanpa koma.
"Apa maksudmu? Jelaskan perlahan!" ujar Ryan lalu menarik tangan Sisi agar duduk dan menenangkan dirinya.
"Tadi aku mendengar rencana mereka soal dirimu, mereka akan membuatmu celaka dengan meracunmu, Ryan!"
"Apa!" Ryan terperanjak lalu kembali menatap Yuki dengan tajam. "Kenapa di depanku dia meminta maaf tapi di belakang dia justru berniat buruk seperti ini kepadaku?"
"Sudah aku bilang, dia itu pengecut. Kau harus berhati-hati kepadanya agar dia tak membuatmu celaka, Ryan!" Yuki nampak cemas dengan apa yang dikatakan Sisi lalu berbisik kepada kekasihnya itu. "Nanti kita buat mereka jera!"
"Dengan cara apa kita membuatnya jera?" tanya Ryan lalu melempar pandangannya ke arah pintu tempat Sang berada.