"Kita harus cepat!" teriak Hide lalu memerintahkan supirnya menuju mobil dan membukakan pintu untuk Ryan yang terus meringis kesakitan.
"Maafkan aku, Ryan, harusnya aku tak mengajakmu buru-buru!" seru Hide lalu meminta supirnya bergegas.
"Ah, cepatlah sedikit. Aku sudah tak tahan lagi!" rintih Ryan dan mobil segera beranjak menuju rumah sakit tempat Yuki bekerja.
***
Rumah Sakit.
"Cepat, ini darurat!" teriak Hide pada seorang petugas medis yang berdiri di depan pintu masuk.
"Cepat! Cepat!" teriak seorang pria berbaju perawat yang langsung membantu Hide menurunkan pria malang itu dari mobilnya.
"Cepat panggilkan Nona Yuki!" bisik Hide pada seorang petugas medis yang langsung menangguk mendengar nama itu di sebut.
"Eh, kenapa kau malah memanggilnya untukku?" bisik Ryan yang sebenarnya belum siap bertemu dengan wanita pujaan hatinya.
"Ayolah, kapan lagi kau bertemu wanitamu selain saat kau kesakitan!"
"Tapi apa kau yakin dia akan menemuiku?" bisik Ryan lagi.