"Dion!" teriak seisi rumah sembari berlari meraih tubunya yang bersimbah darah.
"Aku yakin dia orang suruhan Alan Del Kastilo!" teriak Pirlo yang langsung mengenali senapan angin yang dipegang pria asing itu sebagai milik Alan Del Kastilo.
Bocah kecil itu berlari mengejar pria asing itu namun Diona segera menariknya kembali. "Jangan, kau ingat apa kata Dion tadi, dia tak mau kau jadi seperti ayahmu!"
"Tidak! Aku tak bisa diam saja, aku harus mengejarnya!"
"Ppiirr--lo!" bisik Dion sembari mengulurkan tanganya ke arah keponakannya itu.
"Paman!" panggil Pirlo lalu mengurunkan niatnya mengejar penembak Dion.
"Panggilkan aku dokter! Cepat!" pinta Dion dengan sisa nafas di tubuhnya.
Pirlo segera meraih ponsel Dion yang selalu di letakkan padannya di meja makan dan menghubungi dokter desa dengan nafas terengah-engah.
"Dokter, cepat. Pamanku tertembak! Cepat!" Mata Pirlo segera basah karena air matanya yang mulai menetes deras membasahi pipi dan bajunya.