"Aww... Sakit," rengek Veri. Annastasia memang sengaja menekan antiseptik yang ia bubuhkan pada sudut bibirnya.
"Alah, tadi belagu bener pake guyur lengan sama alkohol," ledek Anna. Veri meringis sebab perawatan Anna ini memang terasa lebih menyakitkan.
"Tadi mah kebawa emosi, jadinya... Enggak kerasa," ucap Veri. Anna tidak menanggapinya saat ia menggeser tempat duduk. Menangkup kepala Veri dan beralih pada pelipisnya.
"Aku rindu sekali Es..." ucap Veri. Anna mengangguk sebab ia tidak berani menatap balik Veri yang tengah menghayati setiap inci wajah Anna.
"Kupikir kamu akan keluar dari sekolah Es, di bawa Nam Taemin," ungkapnya lagi. Ia menyibakkan rambut Anna di pelipisnya kemudian menyelipkan perlahan ke belakang telinga hingga pemiliknya sedikit tercekat.