"Aku sudah menemukan sekolah untukmu Herdi, tempatnya di Wisteria," ucap pak Yohan.
"Kapan saya berangkat pak?"
"Lusa," timpal pak Yohan. Nam Taemin hanya bernapas teratur memperhatikan Anna yang tengah merekam percakapan mereka. Semoga saja terdengar walau beradu kontras dengan suara musik kelab yang membuat otaknya pusing.
Anna bahkan sudah menghabiskan lima gelas air dingin, namun panas tubuhnya belum kunjung redup juga. Perbicangan mengenai Pak Herdi yang akan diungsikan ke Wisteria itu sedikit membuat dirinya merasa geram.
Apalagi fakta mengenai pak Yohan yang bohong mengenai komite sekolah di penjara itu sungguh memalukan. Ia merendahkan martabat sekolahnya sendiri padahal Veri selalu mati-matian menjaga nama baik sekolah.
Ia bahkan memukuli anak yang mencoba untuk mengatai sekolah sedangkan Ayahnya sendiri malah akan menjerumuskan sekolah pada sebuah jurang.