75
Rate = Mature
Bijaklah dalam membaca
"Nat—han," lirih anna. Ini benar–benar tidak terkendali. Anna bisa hilang akal jika Nathan sangat lihai saat mengecup leher dan memainkan jarinya.
Apalagi Nathan memang sudah kalap sedari awal sejak mendengar lenguhanan anna. Frustasi sebab lagi-lagi hanya sebatas jari serta mulutnya saja yang bisa menikmati momen seperti ini.
Kesempatan yang anna buka tidak akan pernah Nathan sia-siakan. Wanita itu sikapnya selalu berubah drastis hingga Nathan harus selalu menyesuaikan keadaan.
"Mari berhenti," ucap Nathan. Anna mengusap surainya sebab pria itu berhenti saat Tsuyoi Sentoki akan sampai, bahkan ia mencabut jarinya hingga anna beranjak cepat dan menarik lengan Nathan lesu. "Lanjutkan sampai aku selesai," pinta anna.
Wajah Tsuyoi Sentoki bersemu merah, jari tengah Nathan benar-benar membuatnya melayang tanpa arah. Hingga pria yang tengah tersenyum licik itu mengusap surai rambut hingga menarik dan mencium wanginya tersebut.