Ia menarik lengan anna menuju tombol kunci elektronik sebab anna mengganti sandinya. "Lalu?"
"Anggap saja... Ini balas budi ku sewaktu aku di Indonesia. Untuk rumah nenekmu, serta semuanya," sahut Nam Taemin.
"Baiklah, jika itu penyebabnya... Ayo tanda tangan kontrak, jangan lupa cantumkan bahwa kamu tidak bisa mengusirku dari sana selama aku masih ada di sini, lumayan juga enggak bayar biasanya sewa, tutup pintunya... Di pikir- pikir, kamu kebiasan buka pintu," ungkap anna.
Nam Taemin akhirnya bisa bernapas tenang sebab restoran dengan rumah yang ia tinggalkan jaraknya tidak sejauh kemari. Ia juga mengkhaeatirkan cucu nenek Kim. Jika mereka pindah, mungkin cucu berandalan itu tidak bisa menyentuh mereka.
"Chagiyamu kemana Nam Taemin?" tanya anna. Nam Taemin yang melepas sepatunya itu mengerutkan kening, hingga menyeringgai kala mengingat pengurus rumah lama yang ia panggil sayang.